Saturday, February 13, 2016

Cara buat sistem bridge pada Router



Judul ini gw buat sebagai bahan buat gw juga biar g lupa lagi cara setting Router biar jadi repeater (atau gw lebih suka menyebutnya bridge). Jadi begini ceritanya, pada tulisan sebelumnya gw sempat membuat sebuah tulisan tentang Salah satu Wireless Router Linksys WRT54GL. Niat awalnya gw pengen beli router yang ini, tapi karena harganya yang mahal (bukannya g kebeli, tapi sayang juga 100ribu, enakan buat makan :D) jadi pilihan router gw beralih ke TP-Link TL-WR941ND. Dan selanjutnya tulisan ini akan berisi tentang selayang pandang tentang router ini, dan tentunya bagaimana membuat router menjadi repeater/bridge.


Pertama yang ingin gw jelaskan adalah kenapa akhirnya gw memilih router ini, dibanding dengan router WRT54GL. Hal pertama tentunya karena harga, namun selain harga yang jadi pertimbangan saya adalah fitur dan kemampuannya yang sebenarnya lebih dari WRT54GL. Dimana router satu WR941ND ini sudah mendukung signal rate BGN (WRT54G hanya mendukung signal rate G), dengan dukungan frekuensi sampai N ini tentunya meningkatkan kemampuan stream data hingga mencapai 300mbps (dibandingkan G yang hanya mencapai 54mbps). Ditambah dengan 3 antena yang “katanya” mampu memberikan jangkauan (signal range) yang lebih jauh dan lebih stabil (klo menurut gw sih belum keliatan bedanya, karena emang pengaruh tembok-tembok kamar terlalu besar untuk sinyal wireless)
Pros : BGN signal rate, 3 antena, murah, GUI cpanelnya rapi
Cons : katanya sih produk tp-link itu lebih cepat rusak, gatau bener atau engga, sesuai harga lah.. :D


Oke, selesai dulu ngomongin routernya, sekarang kita ke pembahasan utama, yaitu bagaimana cara membuat router ini menjadi repeater/bridge. Ketika kita ingin membuat sebuah repeater/bridge, topologi network kita kira-kira akan seperti ini :
Modem=>Router Utama => kabel Lan => (switch) => router kedua (bridge/repeater)
Nah, ada 3 hal penting agar membuat router ini berfungsi sebagai bridge (atau simpelnya berperan layaknya switch/hub). 3 hal tersebut adalah WAN resource dicolokkan ke route port, ganti IP router, dan disable DHCP.

WAN Resource pada LAN 1

Sebenarnya penjelasan yang empiris mengenai kenapa tidak dicolokkan di WAN saya juga belum tau persis, tapi berdasarkan beberapa sumber bacaan saya hal ini dikarenakan peran router yang ingin dijadikan bridge tidak menjadi server, sehingga wan resource tidak diperlukan (karena hal ini akan membuat router ini menjadi server). Penjelasan lainnya karena sebagian besar ISP kabel hanya mengizinkan satu NAT, jika ada lebih dari satu NAT maka akan terjadi konflik IP yang menyebabkan terjadinya efek ARP poison (sebenarnya gw agak bingung dengan apa yang gw tulis barusan, karena gw g bisa menjelaskan secara simpel berarti gw belum paham–kata mbah einstein–).

Disable DHCP

DHCP atau simplenya pengaturan IP lokal menjadi otomatis akan mengenerate IP tiap komputer-komputer di jaringan. Peran DHCP ini sudah diatur oleh Router utama, sehingga pada Router repeater ini kita tidak perlu melakukan hal tersebut. Jika DHCP ini kita enable maka akan terjadi kebingungan IP lokal di network kita. Dapat diumpamakan klo Tuhan kita ada lebih dari 1, dan masing-masing sama kuat, maka followernya bisa bingung mau ngikutin yang mana klo Tuhannya ngatur hal-hal yang sama. (ini murni penjelasan ngawur dari gw)

IP Router

Nah, sebagai repeater maka router ini akan memiliki IP lokal sendiri, padahal router utama sudah mensetting IP sebagai DHCP, jadi mau diapakan IP lokal router satu ini. Nah, seperti yang dijelaskan sebelumnya maka IP Router akan kita setting berada di luar IP range DHCP router utama. IP range secara default biasanya berkisa antara 192.168.1.100-192.168.1.199. Maka dari itu IP Router repeater kita yang satu ini kita setting dari IP default 192.168.1.1 ke IP yang berada di luar jangkauan router utama. Sebagai contoh saya mensetting IP Router repeater ke 192.168.1.25 sehingga berada di luar DHCP range, tujuannya agar Router kita tidak konflik dengan IP komputer yang ada di jaringan. Sehingga untuk mengakses cpanel IP router utama kita bisa mengakses 192.168.1.1 sedangkan untuk mengakses cpanel IP Router Repeater kita dapat mengakses 192.168.1.25.

Nah gitu caranya biar router kita bisa jadi repeater. Semoga berguna buat saya dan buat kalian semua.. Keep Blogwalking kawan… Maaf klo penjelasan gw sotoy dan ngawur :)

0 comments:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html